Cermati dan jangan anggap remeh hal tersebut apalagi bila mimisan itu
 sering terjadi dalam sehari. Mimisan atau epistaksis memang bukan 
penyakit tetapi merupakan indikasi adanya suatu gangguan pada tubuh.
Mimisan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu mimisan ringan dan mimisan berat.
1. Mimisan Ringan..
Mimisan ringan bersumber dari bagian anterior atau dari bagian depan 
rongga hidung saja. Pasalnya di bagian itulah banyak pembuluh darah 
bertemu.
Pada umumnya ini terjadi pada anak yang sering mengalami pilek dan 
pembuluh darahnya tipis, kekurangan vitamin C dn kalsium, meghadapi 
perubahan cuaca, teriritasi gas yang merangsang, atau kemasukan benda – 
benda asing yang dapat menimbulkan luka dan berbau.
2. Mimisan Berat..
Yang harus lebih diwaspadai kalau sumber berasal dari dalam atau 
posterior karena bisa jadi merupakan indikasi suatu penyakit serius 
seperti demam berdarah, tekanan darah tinggi, tumor ganas pada rongga 
hidung atau nasofaring, kanker darah (leukemia), atau kelainan darah 
hemofilia (tidak memiliki zat pembeku faktor VIII) penyakit 
kardiovaskuler dan lainnya.
Pada umumnya kejadian perdarahan posterior lebih sering (setiap 1 – 2
 hari) dengan perdarahan lebih banyak sehingga lebih sulit diatasi.
Perdarahan posterior kebanyakan terjadi pada para orang dewasa 
walaupun tidak menutup kemungkinan anak-anak juga bisa mengalaminya, 
khususnya kalau terjadi infeksi, demam berdarah, atau leukemia.
“Kalau darah keluar sampai berhari-hari sebanyak sekitar 1 – 2 lt, harus
 segera diatasi, jangan sampai terjadi kekurangan darah (anemia) atau 
yang lebih parah terjadi shock (turunnya tekanan darah secara mendadak 
yang diikuti pingsan).”
Langkah – langkah penanganan mimisan dibagi berdasarkan penderita…
•  Anak – anak, jangan panik, anak didudukkan dengan tegak, kepala 
diarahkan ke depan (jangan menunduk), pegang hidung anak dengan tissue 
atau kain bersih, jangan baringkan anak (karena akan mengakibatkan darah
 masuk kembali ke dalam kerongkongan bisa menyebabkan muntah), biarkan 
anak beristirahat.
• Penderita dengan kelainan tekanan darah, belum berarti ini 
menandakan gejala stroke, karena perdarahan bukan berasal dari rongga 
otak.
Hanya saja epistaksis karena tekanan darah tinggi pada umumnya hebat,
 sering kambuh dan tidak terduga terjadinya. Biasanya pada penderita 
tekanan darah tinggi perdarahan pada hidung berindikasi bahwa tekanannya
 sedang tinggi atau naik dan tentunya ia harus waspada.
• Penderita yang terinfeksi penyakit hidung seperti sinus paranasal 
(rinitis atau sinusitis) bahkan yang lebih parah adalah infeksi karena 
penyakit lupus, sifilis, dan lepra.
Tentu saja yang terparah kalau terjadi suatu keganasan pada rongga 
hidung atau nasofaring. Pengobatan di sini tidak bisa dengan pembedahan 
melainkan hanya dengan penyinaran dan kemoterapi.
• Wanita hamil ada kalanya juga bisa mengalami epistaksis karena 
gangguan hormonal. Namun, sepanjang hanya pada batas normal, tidak perlu
 dikhawatirkan.
Walau demikian, kalau perdarahan hidung sudah pada taraf serius, 
memang harus segera diatasi agar tidak mempengaruhi perkembangan sang 
janin.
Tanda-tanda mimisan yang gawat darurat dan harus segera ditangani 
oleh dokter di antaranya bila mimisan disertai dengan kantuk dan kondisi
 sangat lemah dan mimisan yang terjadi akibat jatuh atau terkena 
benturan di kepala.
Cara Pencegahan Mimisan
- Usahakan supaya minum air putih lebih banyak dan istirahat yang cukup.
- Pemasangan tampon posterior dengan cara yang lebih rumit karena tampon harus dimasukkan ke dalam hidung.
- Pemberian obat hemostatik (pembeku darah), setelah darah berhasil 
dihentikan, barulah diteliti lebih lanjut penyebabnya. Pemeriksaan tidak
 bisa hanya berdasarkan darah yang keluar saja.
Selain menghentikan mimisan dengan cara medis juga dapat dilakukan 
dengan cara tradisional yaitu dengan menyumbatkan potongan daun sirih 
kedalam hidung.
Perlu diingat bahwa penyakit yang serius dapat menimpa kita karena 
kita terkadang suka meremehkan hal-hal yang kecil tanpa kita sadari.
vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar