Mulailah punya barang-barang pribadi sendiri dan jangan saling 
meminjam. Hepatitis atau kadang-kadang disebut dengan penyakit kuning 
merupakan peradangan hati (liver) yang kebanyakan disebabkan oleh 
infeksi virus. Nah, penyakit ini gampang menular jika seseorang 
meminjamkan barang-barang pribadinya. Gunting kuku misalnya, ketika 
terluka saat menggunting kuku atau yang meminjam terluka maka akan 
terjadi perpindahan darah yang terinfeksi.
Jika salah satu punya bakat hepatitis bukan tak mungkin menularkan ke
 lainnya. Ada lima tipe hepatitis yang umum, yakni A, B,C, D dan E. 
Hepatitis A dan E ditularkan melalui feses (kotoran) dan makanan serta 
minuman yang terkontaminasi. Kedua jenis hepatitis ini pada umumnya 
dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga relatif tidak berbahaya. 
Sedangkan hepatitis B, C dan D umumnya ditularkan lewat darah dan cairan
 tubuh lainnya seperti semen (cairan pembawa sperma). Hepatitis tipe ini
 sangat berbahaya, karena bisa mengakibatkan penyakit hati menahun 
termasuk sirosis (pengerasan hati), gagal hati, kanker hati dan 
kamatian. “Infeksi Hepatitis B Virus (HBV) maupun Hepatitis C Virus 
(HCV) merupakan masalah kesehatan masyarakat global, dengan morbiditas 
dan mortalitas yang signifikan, tidak terkecuali Indonesia,” ujar Dr 
Unggul Budihusodo, Sp.PD, KGEH, Ketua Perhimpunan Peneliti Hati 
Indonesia (PPHI), dalam acara konferensi media Hari Hepatitis Sedunia di
 Mario’s Place, Jakarta, Selasa (27/7/2010).
Lebih dari 350 juta orang di dunia telah menjadi pengidap kronik HBV 
dan 180 juta pengidap HCV. Secara perbandingab, dari 12 orang penduduk 
dunia, ada 1 orang yang menderita hepatitis. Bahkan sekitar 500 ribu 
hingga 2 juta orang meninggal setiap tahunnya karena berlanjut menjadi 
penyakit hati serius yang diakibatkan oleh infeksi hepatitis B kronik. 
Ini membuat hepatitis B berada pada posisi kesepuluh penyebab kematian 
utama di dunia. Hepatitis B adalah penyakit serius yang disebabkan oleh 
virus Hepadnaviridae atau Hepatitis B Virus (HBV). HBV dapat menyerang 
hati dan dapat menyebabkan kanker hati dan sirosis (terbentuk jaringan 
parut pada hati) jika infeksi HBV terjadi dalam waktu lama (kronis). 
Sedangkan hepatitis C adalah penyakit hati akibat infeksi Hepatitis C 
Virus (HCV) dan sampai saat ini belum ditemukan vaksin untuk hepatitis 
C. Dan menurut Dr Unggul, di Indonesia belum ditemukan kasus infeksi 
hepatitis D. Infeksi hepatitis B dan C dapat ditularkan melalui darah 
dan cairan tubuh seperti semen, cairan vagina atau saliva.
Penularan ini dapat terjadi melalui: 1. Hubungan seksual dengan 
penderita hepatitis B atau C 2. Kontak dengan darah dari penderita 
hepatitis B atau C misalnya jarum suntik (pecandu narkoba), alat 
pencukur, sikat gigi, pakaian yang terkena darah, alat akupuntur, alat 
manikur dan gunting kuku, alat tato atau body piercing (tindik) yang 
tidak steril, bahkan pada saat berkelahi (jika terdapat luka terbuka 
pada kedua pihak). Tapi tidak perlu khawatir, hepatitis B dan C tidak 
ditularkan melalui bersin, batuk, pelukan, atau pegangan tangan.
Berikut beberapa cara untuk melindungi diri dari infeksi hepatitis B 
dan C, yaitu: 1. Periksa kesterilan jarum yang digunakan untuk tindik 
telinga maupun bagian tubuh lainnya, tato, akupuntur maupun 
elektrodialisis. 2. Hindari penggunaan bersama/bergantian gunting kuku, 
pisau cukur, sikat gigi dan benda-benda lain yang mungkin kontak dengan 
darah. 3. Hindari berbagi jarum suntik dengan orang lain 4. Lakukan 
pemeriksaan berkala terhadap hepatitis B dan C jika Anda adalah 
orang-orang yang berisiko tinggi, misal tenaga kesehatan atau pernah 
menerima transplantasi organ, transfusi darah, bertukar jarum suntik, 
seks tidak aman dan lainnya
sumber:vivanews  
Tidak ada komentar:
Posting Komentar